الجمعة حق واجب على
كل مسلم فى جماعة الا اربعة عبد مملوك اوامراة او صبي او مريض
“jum’at
adalah hak yang wajib bagi semua orang Islam dalam suatu jama’ah kecuali empat
orang : hamba yang dimiliki, wanita, anak-anak dan orang sakit.”.
Dalil ini membuktikan bahwa hukum
melaksanakan Shalat Jum’at adalah wajib bagi laki-laki. Sedangkan dalam terjemah “Fathul Qarib” dan dalil taqrib karya Drs.
H. Aliy As’ad menyebutkan bahwasanya syarat-syarat melaksanakan shalat jum’at
ada tiga :
1.
Jumlah orang (tidak kurang dari 40 orang) yang
termasuk ahli jum’at. Yang dimaksud di sini adalah orang yang mukim, atau orang
yang sudah tinggal di desa itu selama lebih dari tiga hari.
2.
Waktu masih ada.
3.
Apabila wktu telah habis, atau tidak terdapat
syarat(tersebut) maka dilaksanakan shalat dhuhur.
Syarat-syarat
sah shalat jum’at sama dengan shalat pada umumnya.
Sedangkan
fardhunya shalat jum’at itu ada tiga :
1.
Dua khutbah yang dilakukan dengan berdiri, dan
duduk diantara dua khutbah.
2.
Shalat dua raka’at.
3.
Berjama’ah.
Menurut
“Modul
Fikih” untuk Mts karya Drs. Amir Abyan, MA dan Zainal
Muttaqin, MA, syarat khutbah ada 7 yaitu :
1.
Khutbah dilaksanakan pada waktu dhuhur.
2.
Khutbah dilaksanakan dengan berdiri kecuali
tidak mampu.
3.
Khatib harus duduk diantara dua khutbah.
4.
Khatib harus suci dari hadats dan najis.
5.
Khatib harus tertutup auratnya.
6.
Suara khatib harus keras sehingga dapat jelas
didengar jama’ah.
7.
Tertib.
Sedangkan Rukun khutbah ada 6 yaitu :
1.
Mengucapkan pujian kepada Allah, yaitu hamdalah.
2.
Mengucap syahadatain(dua kalimat syahadat).
3.
Membaca shalawat nabi.
4.
Wasiat atau ajakan untuk taqwa.
5.
Membaca ayat-ayat al-qur’an pada salah satu
khutbah jum’at, baik khutbah pertama ataupun kedua.
6.
Mendoakan kaum muslim baik yang masih hidup
ataupun yang sudah meninggal.
Sunnah
khutbah ada 7
:
1.
Khutbah dilakukan di atas mimbar.
2.
Salam pada khutbah pertama sebelum muazin adzan.
3.
Duduk sejenak setelah salam (ketika muazin
mengumandangkan adzan).
4.
Khutbah diucapkan dengan kalimat fasih, jelas
dan mudah dipahami.
5.
Khutbah disampaikan tidak terlalu panjang tidak
terlalu pendek.
6.
Khatib membaca surah al-ikhlas pada waktu duduk
diantara dua khutbah.
7.
Jama’ah hendaklah memperhatikan khutbah.
Komentar
Posting Komentar